Jumat, 18 Juni 2010

MAKALAH AUDIO....... WAKTU, JARAK DAN KECEPATAN

 Tujuan : Menjelaskan tentang cara menghitung waktu, jarak dan kecepatan
 Sasaran : Siswa kelas 2 SMP
 Pembahasan :
Adek : Bu,kakak jadi mudik gak?katanya mau mudik…
Ibu : Ibu juga kurang tau,coba adek telfon…
Adek : Oke….
(Menelfon kakak)
Adek : Assalamualaikum….
Kak jadi gak mudiknya???
Kakak : Waalaikumsalam,
jadi, ini lagi di dalam mobil.
Adek : Kok belum nyampek-nyampek sih…mang kecepatan
mobilnya berapa sih?
Kakak : Kira-kira 75 km/jam..
Adek : Oh…….!!!
jadi nyampeknya jam berapa???
Kakak : Adek hitung aja!
jika jarak dari Pendopo ke Baturaja 450 km dan kakak tadi berangkat jam09.00 WIB.
Adek : Ya udah kalau gitu,adek tunggu di rumah…hati-hati di jalan ya…tapi
jangan lupa oleh-oleh buat adek.
Kakak : Ya…dah kakak beliin kok.
Adek : Ya udah…
Assalamualaikum…
Kakak : Waalaikumsalam…
(Setelah mematikan telfon…)
Adek : Ibu-Ibu…,berapa jam si dari Pendopo ke Baturaja???
Ibu : Emang kenapa?
Adek : Tadi kakak bilang,kalau dia naik mobil dengan kecepatan 75 km/jam,
dengan jarak 450 km dan berangkat jam 09.00 WIB.
Nah…Adek di suruh hitung berapa lama waktu yang di butuhkan?
Ibu : Coba adek cari…
Adek : Emang caranya gimana bu?
Ibu : Lho adek kan dah belajar tentang kecepatan…
Adek : Oya bu adek lupa…
Kemaren kata guru adek mencari kecepatan rumusnya:
waktu = jarak / kecepatan
jadi,
Ibu : Nah itu adek bisa…
Adek : Hasilnya 6 jam,jadi kalau berangkatnya jam 9 jadi nyampekya jam 3
donk.
Ibu : Ya…



KESIMPULAN
Menentukan jarak, waktu dan kecepatan dapat dilakukan dengan cara-cara berikut :
a. Dengan Perbandingan
Jarak dan waktu dapat kita tentukan jika antara jarak dan waktu terdapat perbandingan senilai, sehingga kecepatannya tetap.
b. Menggunakan Rumus
Jarak yang ditempuh = waktu x kecepatan rata-rata
Jika, s menyatakan jarak yang ditempuh
t menyatakan waktu yang diperlukan
v menyatakan kecepatan rata-rata
Maka dapat dibuat rumus :
s = v x t atau s = t x v
s = vt atau s = tv
c. Menggambarkan Grafik Jarak-Waktu
Grafik hubungan ntara jarak dan waktu dapat ditunjukan dengan ditunjukan dengan dua cara, yaitu :
1. Jika kecepatan tetap
2. Jika kecepatan tidak tetap

Catatan : Dari percakapan dalam pembahasan di atas memberikan gambaran
menentukan jarak, waktu dan kecepatan dengan cara menggunakan rumus

AUDIO VISUAL CARA MUDAH MENGHAFAL SUDUT ISTIMEWA DENGAN MENGGUNAKAN TANGAN KIRI

 Tujuan : mempermudah menghafal sudut istimewa
 Sasaran : siswa-siswi yang belajar tentang sudut istimewa
 Pembahasan :
Tanagn kiri untuk membantu menghafal sudut istimewa,
Cara menggunakannya,
Perhatikan pergelangan tangan (itu patokannya) yaitu ½ akar (n)
Dan perhatikan nilai sudut untuk x = 0, 30, 45, 60 dan 90 yang ditulis pada kuku dimulai dari kuku jari kelingking (x=0) diibaratkan nol nilai yang kecil makanya ditulis dikelingking dan seterusnya hingga (x=90) ditulis pada kuku ibu jari yang diibaratkan nilai paling besar.
Nilai n yang dipakai untuk sin x (berwarna hijau) terus hingga n = 4 pada ibujari terus hingga n = 0 pada kelingking, jadi penggunaanya, sbb :
n = 4 maka sin 90 = ½ √4 = ½ (2) = 1
n = 3 maka sin 60 = ½ √3
n = 2 maka sin 45 = ½ √2
n = 1 maka sin 30 = ½ √1 = ½
n = 0 maka sin 0 = ½ √0 = 0
Nilai n yang dipakai untuk cos x (berwarna merah) dimulai n = 0 ibujari hingga n = 4 pada kelingking, jadi penggunaannya, sbb :
n = 0 maka cos 90 = ½ √0 = 0
n = 1 maka cos 60 = ½ √1 = ½
n = 2 maka cos 45 = ½ √2
n = 3 maka cos 30 = ½ √3
n = 4 maka cos 0 = ½ √4 = ½ (2) = 1
sehingga nantinya kita simpulkan sbb


INGAT :
Untuk mendapatkan nilai tangent (tan) cukup kita bagi nilai sin dengan cos karena kita tahu bahwa, Tan x = sin x/cos x

PERNYATAAN DAN BUKAN PERNYATAAN

Tujuan :
Menjelaskan Pernyataan
Membedakan Pernyataan dan Bukan Pernyataan
Memberi Contoh Pernyataan dan Bukan Pernyataan
Sasaran : Siswa-siswi SMA kelas X
Pembahasan :
Pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah, tetapi tidak semuanya benar atau salah.
Contoh :
Pulau Jawa terletak di Indonesia.
Setiap bilangan prima adalah ganjil.
3 + 7 = 10
Bukan pernyataan adalah kalimat yang belum dapat diketahui bernilai salah atau benar.
Contoh :
Mudah-mudahan anda lulus ujian.
Apa yang sedang dia kerjakan?
x + y > 7


Ingkaran pernyataan adalah kalimat yang menyangkal pernyataan.
Contoh :
P : Semua manusia akan mati.
~P : Tiadak benar bahwa semua manusia akan mati.
~P : Salah bahwa semua manusia akan mati.
~P : Beberapa manusia tidak akan mati.
Disjungsi adalah gabungan dari dua pernyataan yang dihubungkan dengan “atau” sehingga membentuk pernyataan majemuk.
Contoh :
x : 27 habis dibagi 2.
y : Jakarta ada di Sumatera.
x V y : 27 habis dibagi 2 atau Jakarta ada di Sumatera.
Implikasi adalah gabungan dari dua pernyataan yang dihubungkan dengan “jika p maka q” sehingga membentuk pernyataan majemuk.
Contoh :
p : Segitiga ABC samakaki
q : Segitiga ABC mempunyai dua sudut yang sama.
p®q : Jika segitiga ABC samakaki, maka segitiga ABC
mempunyai dua sudut yang sama.
Biimplikasi adalah gabungan dari dua pernyataan yang dihubungkan dengan “p terjadi jika dan hanya q terjadi” sehingga membentuk pernyataan majemuk.
Contoh :
p : Indonesia anggota Asean.
q : Filipina anggota Asean.
p«q : Indonesia anggota Asean jika dan hanya jika Filipina anggota
Asean.

pernyataan dan bukan pernyataan

pernyataan dan bukan pernyataan

PERNYATAAN DAN BUKAN PERNYATAAN
Tujuan :
Menjelaskan Pernyataan
Membedakan Pernyataan dan Bukan Pernyataan
Memberi Contoh Pernyataan dan Bukan Pernyataan
Sasaran : Siswa-siswi SMA kelas X
Pembahasan :
Pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah, tetapi tidak semuanya benar atau salah.
Contoh :
Pulau Jawa terletak di Indonesia.
Setiap bilangan prima adalah ganjil.
3 + 7 = 10
Bukan pernyataan adalah kalimat yang belum dapat diketahui bernilai salah atau benar.
Contoh :
Mudah-mudahan anda lulus ujian.
Apa yang sedang dia kerjakan?
x + y > 7


Ingkaran pernyataan adalah kalimat yang menyangkal pernyataan.
Contoh :
P : Semua manusia akan mati.
~P : Tiadak benar bahwa semua manusia akan mati.
~P : Salah bahwa semua manusia akan mati.
~P : Beberapa manusia tidak akan mati.

media pembelajaran

BAB I
PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang
Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu dasar peningkatan pendidikan secara keseluruhan. Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga masyarakat. Mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan pembelajarannya, sehingga peningkatan pembelajaran merupakan isu mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara rasional.
Pendidikan adalah investasi jangka panjang, karena hasil dari proses pendidikan akan dirasakan baik untuk saat ini maupun untuk waktu yang akan datang. Kondisi yang akan datang dapat dibentuk melalui pendidikan yang sedang kita lakukan sekarang, artinya bahwa pendidikan harus dapat menyiapkan dan menjawab tantangan dan kebutuhan di masa yang akan datang.
Di era globalisasi seperti sekarang ini, disadari atau tidak pengaruhnya semakin terasa dengan semakain banyaknya saluran informasi dalam berbagai bentuk media. Media telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan kita, meskipun dalam derajat yang berbeda-beda. Di negara maju, media telah mempengaruhi kehidupan hampir sepanjang waktu. Waktu terpanjang yang paling berpengaruh itu adalah waktu yang digunakan di dunia pendidikan khususnya untuk sekolah. (Miarso, 1989).
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang penting dalam mendukung keberhasilan proses belajar mengajar itu.

I. 2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah media pembelajaran juga agar Bapak/Ibu Guru maupun Calon Guru seperti layaknya tim penyusun makalah dapat menerapkan berbagai macam media pembelajaran agar kompetensi yang ditetapkan dapat tercapai dengan baik.

I. 3 Metode Penulisan
Dari banyak metode yang kami–tim punyusun–ketahui, penulisan makalah ini menggunakan metode kepustakaan. Pada zaman modern ini metode kepustakaan tidak hanya berarti pergi ke perpustakaan guna mencari bahan dan materi makalah tapi dapat pula dilakukan dengan pergi ke warung internet (warnet). Kami menggunakan metode ini karena jauh lebih praktis, efektif, efisien, serta sangat mudah untuk mencari bahan dan data–data tentang topik ataupun materi yang kami gunakan untuk makalah ini.

I. 4 Ruang Lingkup
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang kami–tim penyusun–miliki serta sesuai rujukan materi yang harus dibahasa dalam makalah ini yang diberikan oleh dosen pengasuh mata kuliah media pembelajaran yang juga sebagai pemberi tugas, maka ruang lingkup makalah ini terbatas pada pembahasan pengertian media pembelajaran, fungsi dan manfaat media pembelajaran, pengenalan beberapa media pembelajaran, pemilihan media pembelajaran dan penggunaannya.









BAB II
PEMBAHASAN

II. 1 Pengertian
Media Pembelajaran. Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al., 2001). Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran.
Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh – pengaruh psikologi terhadap siswa.
Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Sedangkan menurut para pakar bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar), foto, gambar, grafik, televisi dan computer (Gagne dan Briggs: 1975).

Jadi, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar.

II. 2 Fungsi dan Manfaat
Fungsi Media Pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.
Fungsi media pembelajaran, diantaranya sebagai berikut:
1. Fungsi atensi
Media dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna yang ditampilkan dalam materi pelajaran.
2. Fungsi afektif
Fungsi media dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa/mahasiswa ketika proses belajar mengajar berlangsung.
3. Fungsi kognitif
Media dapat mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4. Fungsi kompensatoris
Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian konteks untuk memahami teks, membantu siswa yang lemah dalam membaca, untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali
5. Fungsi Psikomotoris
Fungsi ini diberikan dengan maksud untuk menggerakkan siswa melakukan suatu kegiatan, terutama yang berkenaan dengan hafalan-hafalan.

6. Fungsi Evaluasi
Fungsi evaluasi dimaksudkan agar segala kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanaka dapat dilakukan penilaian kemampuan siswa dalam merespon pembelajaran.


Manfaat Media Pembelajaran. Secara umum manfaat media pembelajaran ialah dapat dikatakan untuk memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan belajar mengajar lebih optimal, efektif, dan efisien baik dari segi teroritis maupun praktikum yang pada akhirnya teraplikasi dalam tindakan.
Sedangkan secara lebih spesifikasi manfaat media pembelajaran yang telah terakumulasi dari beberapa pendapat pakar adalah:
1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif. Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru. Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.

7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain sebagainya.


II. 3 Pengenalan Beberapa Media Pembelajaran
Ada beberapa jenis media pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses belajar mengajar, antara lain :
1. Media Grafis
Media grafis termasuk media visual, sebagaimana halnya media yang lain media grafis berfungsi menyalurkan pesan dari sumber kepenerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan.pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual. Banyak jenis media grafis diantaranya:
a. Gambar atau Foto
Di antara media pendidikan, gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Gambar/foto merupakan bahasa yang paling umum, yang dapat dimengerti dan dapat dinikmati dimana-mana.
b. Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana atau draf kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang yang normal dapat belajar menggambar, maka setiap guru yang baik dapatlah menuangkan ide-idenya kedalam bentuk sketsa. Sketsa, selain dapat menarik perhatian murid, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tidak perlu dipersoalkan sebab madia ini dibuat langsung oleh guru.


c. Diagram
Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol, diagram atau skema menggambarkan struktur dari objek secara garis besar. Diagram menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada. Diagram pada umumnya berisi petunjuk-petunjuk. Diagram menyaderhanakan hal yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.
d. Bagan/Chart
Sepeti halnya media grafis yang lain, bagan atau carta termasuk media visual. Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu persentasi. Pesan yang akan disampaikan biasanya burupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting.
e. Grafik (Graphs)
Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Untuk melengkapinya sering kali simbol-simbol verbal digunakan pada grafik. Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Berbeda dengan bagan, grafik disusun berdasarkan prisip-prinsip matematik dan menggunakan data-data komparatif.